Pertandingan Cricket di PON 2024 Tuntas

Sukses sudah pelaksanaan pertandingan cabang olahraga cricket Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut di Lapangan Kembar, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) yang berlangsung 2 hingga 14 September 2024.

Turnamen ini menjadi panggung bagi Bali, Sumatra Utara (Sumut), Kalimantan Timur (Kaltim), dan DKI Jakarta yang berhasil meraih medali emas. Ini sebagai bukti bahwa cricket telah mengalami pertumbuhan yang signifikan di seluruh penjuru negeri.

Bali keluar sebagai provinsi paling dominan dalam cabang cricket, dengan torehan 6 medali emas, 1 perak, dan 1 perunggu. Kesuksesan ini menempatkan Bali sebagai kekuatan utama di dunia cricket nasional.
Lalu, Sumatra Utara, sebagai tuan rumah, juga menunjukkan performa luar biasa dengan menyabet 2 medali emas dan 4 perunggu menunjukkan sebagai pemain kunci di level nasional.

Begitu juga dengan DKI Jakarta yang mengoleksi 1 medali emas, 3 perak, dan 2 perunggu telah memperlihatkan tetap menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan. Sementara itu, Kalimantan Timur (Kaltim) bukan mencetak sejarah tetapi memporkokoh posisinya di ajang nasional dengan perolehan 1 medali emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Provinsi lainnya pun tidak ketinggalan dalam perebutan medali. Jawa Barat, meskipun tidak meraih medali emas, berhasil mengumpulkan 1 medali perak dan 4 medali perunggu, memperlihatkan bahwa mereka tetap menjadi salah satu provinsi kuat dalam cabang olahraga cricket.

Nusa Tenggara Timur juga ikut bersaing dengan meraih 1 perak dan 3 perunggu, diikuti oleh Sulawesi Selatan yang membawa pulang 1 perak dan 1 perunggu. Banten, Lampung, dan Papua masing-masing mendapatkan 1 medali perunggu, menunjukkan bahwa cricket kini telah berkembang merata di seluruh Indonesia.

Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PP PCI), Abhiram Singh Yadav, yang memantau seluruh pertandingan mengatakan, bahwa PON XXI/2024 Aceh-Sumut ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang dalam memajukan cricket di Indonesia.

“PON XXI/2024 Aceh-Sumut adalah fondasi penting bagi masa depan cricket Indonesia. Kami yakin, dengan persiapan yang terus ditingkatkan, kita bisa bersaing di SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade Los Angeles 2028,” ujarnya.

Selain menjadi ajang perebutan medali, PON XXI juga menjadi sarana penting bagi atlet-atlet muda untuk mempersiapkan diri menghadapi kompetisi internasional.

Kualitas permainan yang ditampilkan selama turnamen ini menjadi bukti bahwa cricket di Indonesia sedang menuju era kebangkitan baru. Dengan pembinaan yang berkelanjutan dan kompetisi rutin, diharapkan cricket Indonesia bisa terus berkembang dan membawa prestasi di panggung dunia.

“Keberhasilan Bali, Sumatra Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan Timur di PON XXI ini hanyalah awal dari masa depan cerah cricket Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Technical Delegate (TD) PON XXI, Albert Tangkudung mengharapkan Lapangan Kembar Lubuk Pakam, Deli Serdang, Sumut bisa menjadi warisan atau legacy dari PON XXI/2024. Pasalnya, sarana lapangan sangat penting dalam pengembangan Cricket di Indonesia.

“Kami berharap Lapangan Kembar di Lubuk Pakam dapat menjadi lapangan cricket permanen yang nantinya akan mendukung pengembangan cricket di Sumut dan sekitarnya. Ini merupakan bagian dari visi kami untuk memastikan pertumbuhan jangka panjang olahraga cricket di Indonesia,” ujar Albert.

Dengan lapangan permanen, kata Albert, Sumut diharapkan dapat terus menjadi pusat kegiatan cricket di wilayah sehingga bisa melahirkan lebih banyak pemain berbakat yang bisa bersaing di kancah nasional dan internasional.

Dengan keberhasilan PON XXI ini, jelas Albert, PP PCI telah menunjukkan bahwa cricket Indonesia berada di jalur yang tepat menuju masa depan yang cerah. Tantangan ke depan adalah bagaimana mempertahankan momentum ini dan terus memperluas cakupan pembinaan serta kompetisi.

“Harapan besar terletak pada generasi atlet berikutnya, yang akan menjadi ujung tombak kebangkitan cricket Indonesia di panggung dunia,” tandasnya.