AC- Valhalla Awalnya Hanya Hadirkan Eivor Wanita, Namun Ditolak oleh Eksekutif Ubisoft

Ubisoft di balik layar mulai menjadi bahan pembicaraan dalam beberapa minggu terakhir, dengan para eksekutif dikabarkan terlibat skandal seksual, berbagai info lainnya ikut tersebar ke sosial media, salah satunya ialah keputusan atasan yang menolak ide beberapa game miliki solo protagonis perempuan.

Memperkuat isu terakhir tersebut, seorang ilustrator yang pernah berkerja sama dengan Ubisoft mendapatkan konfirmasi dari salah satu karyawan di sana. Dari apa yang ia dapatkan, Assassin’s Creed Valhalla seharusnya hanya menceritakan kisah Eivor perempuan, namun ide tersebut ditolak dan pada akhirnya direvisi menjadi Eivor dapat diganti menjadi laki-laki maupun perempuan.

Hal serupa juga terjadi pada seri sebelumnya mulai dari Syndicate, Origins dan juga Odyssey. Ketiga game tersebut awalnya direncanakan hanya menceritakan kisah protagonis perempuan, namun ditolak dan ide tersebut direvisi.

Menurut klaim para karyawan, eksekutif memaksa para karyawan untuk memuat juga karakter protagonis laki-laki karena memiliki protagonis perempuan tidak akan laku di pasar. Eivor sendiri sebenarnya ialah nama perempuan di negara-negara Scandivania, tak ada satu pun laki-laki yang menggunakan nama tersebut.

Apapun yang terjadi, Eivor kini bisa diubah-ubah kelaminnya dan takkan pengaruhi gameplay maupun naratif di Valhalla. Mayoritas pemain mungkin tidak akan begitu peduli soal masalah ini asalkan Valhalla tawarkan pengalaman bermain yang menarik.

Assassin’s Creed: Valhalla akan dirilis pada 17 November 2020 untuk PC, PS4, dan Xbox One. Versi PS5 dan Xbox Series X akan menyusul ketika console tersedia.

Baca pula informasi lain terkait Assassin’s Creed Valhalla beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana.

For press release and further collaboration, Contact me at moo@gamebrott.com